Bakti Untuk Ayah
Top-motivator.com --- Bakti Untuk Ayah. Bakti untuk ayah adalah kisah nyata kasih sayang seorang anak kepada ayahnya. Meski masih berusia muda, gadis ini mampu menunjukkan bahwa berbakti itu bisa dilakukan.
Pepatah mengatakan, “Kasih ayah sepanjang galah, Kasih Ibu sepanjang jalan.” Pepatah ini mungkin benar bagi sebagian orang. Tetapi bagi Chen Chunlin, yang benar adalah “kasih ayah sepanjang jalan dan kasih anak sepanjang jalan.”
Bakti Untuk Ayah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bakti adalah (1) tunduk dan hormat, perbuatan yang menyatakan setia; 2) memperhambakan diri; setia. Berbakti berarti menunjukan rasa tunduk, hormat dan setia pada sesuatu atau seseorang.
Bakti untuk ayah adalah keputusan untuk menunjukkan rasa hormat, tunduk, dan setia kepada ayah. Bakti kepada ayah adalah kemauan untuk memperhambakan diri pada ayah.
Bakti Untuk Ayah
Ibu Chen Chunlin meninggal dunia saat usianya masih sembilan tahun. Sehingga, sang ayah berjuang sendiri untuk merawat dan membesarkan Chen Chunlin sejak kecil.
Namun, pada usia lima belas tahun, ayah Chen mengalami stroke. Kondisi ini mengakibatkan sang ayah sulit bergerak. Sehingga sang ayah sangat membutuhkan dukungan, bantuan, dan pertolongan Chen Chunlin.
Dalam situasi sulit ini, Chen memutuskan merawat sang ayah. Chen menjadi pendamping, perawat, dan penolong bagi sang ayah.
Membawa Ayah Tinggal Di Asrama Bakti Untuk Ayah
Bakti untuk ayah merupakan unjuk respek kasih yang sejati. Bahkan, saat diterima kuliah di Huazhong Normal University di Wuhan, Chen Chunlin pun memutuskan untuk membawa sang ayah tinggal di asrama kampus. Tujuannya adalah agar bisa memandikan, memberikan makan, dan memantau kesehatan sang ayah sembari kuliah.
Pihak Universitas juga tersentuh dengan bakti Chen untuk sang ayah. Wujud perhatian yang diberikan kampus adalah dengan memberikan satu ruang asrama secara gratis untuk menjadi tempat tinggal Chen dan sang ayah.
Kesimpulan Bakti Untuk Ayah
Chen Chunlin menunjukkan bakti untuk sang ayah dengan cara yang luar biasa. Chen memandikan, memberikan makan, dan merawat sang ayah dengan sepenuh hati.
Seberapa besar bakti kita untuk ayah, ibu atau orang tua kita? Masihkah kita mencari berbagai alasan untuk mewujudkan bakti yang tulus itu pada mereka?
Bakti untuk ayah, bakti untuk bunda. Bakti untuk orangtua. Bakti kepada kakek nenek. Bakti yang manakah yang sudah kita lakukan? (Bertinus Sijabat --- Top MotivatorIndonesia)
Tidak ada komentar